BENTENG

/ Tuesday, March 20, 2007 /
sukar untuk menzahirkan yang bersembunyi
tidak alpa akan yang bakal menerjah kita
harus aku suarakan ia
bagi meranapkan sisa-sisa benteng yang masih wujud
diantara kita dan kami

aku memerhati
kemudian ia mengalir ke jiwa
lantas bersuara
jiwa ini menjerit mengalun namamu,
yang makin menjauh

lima puluh, lima puluh
kini aku hanya menanti balasan setimpal dari hakim semesta
dan kata putus dari penyajak hidupku

0 pendapat:

Labels

Followers

 
Copyright © 2010 gob[blog] gundah-gulana, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger