aku dapat baca tulisan puisi
kudus bibirmu,yang ajaib
aku dapat dengar
melalui hati yang kadangkala angkuh
seringkali
terlalai yang 5
dan teralpa yang 6
pinjamkan aku udara
untuk aku hembus dua kalimah
agar aku dapat timbunkan rindu ku
padamu yang tak pernah ku temu
walau jauh
kau hadir disetiap kami
walau sunyi
kau tutur dengan karyamu
wahai 99
hanya namamu yang satu
yang menjadi zarah
memenuhi ruang jasad darah
dan berdenyut di setiap nadi
yang menggerakkan setiap sendi
betapa laju aku lari
betapa cekap aku elak
aku tahu aku akan penat semput
dan aku pasti akan tertusuk
dengan panahan busur cinta mu
hingga aku jatuh tersungkur
bersujud dihadapanmu.