sukar untuk menzahirkan yang bersembunyi
tidak alpa akan yang bakal menerjah kita
harus aku suarakan ia
bagi meranapkan sisa-sisa benteng yang masih wujud
diantara kita dan kami
aku memerhati
kemudian ia mengalir ke jiwa
lantas bersuara
jiwa ini menjerit mengalun namamu,
yang makin menjauh
lima puluh, lima puluh
kini aku hanya menanti balasan setimpal dari hakim semesta
dan kata putus dari penyajak hidupku
0 pendapat:
Post a Comment